danjenis ilmu ini seseungguhnya ilmu khodam Khodamic spirits, otherwise known as Ilmu Khodams, act as acquired personal servants to their owner and also participate in assisting them to perform acts of magic in addition to strengthening their powers The Ilmu Khotif below is taken from Kitab Syumusul Anwar (As-Syeikh Ibnu Haji At-Tilmisani Al
TASAWWUF SYARIAT, TAREKAT, HAKIKAT, MAKRIFAT Pertanyaan Saya 1. apa itu syariat, tarekat, hakikat, dan makrifat? 2. apa yang dimaksud mempelajari islam secara lengkap? Apa saja kategori2/bidang2 ilmu dalam ilmu islam? 3. apakah boleh seseorang mempelajari islam hanya syariat saja dan tidak mempelajari tarekat, hakikat, dan makrifat? Dan apa hukumnya wajib mempelajari syariat, tarekat, hakekat, dan makrifat secara terintegrasi dan menyeluruh? 4. apakah boleh seseorang beribadah tidak mengharap surga, tidak takut masuk neraka, rela masuk neraka jika ALLAH menghendakinya, dan beribadah atas dasar kecintaan terhadap ALLAH? 5. Lebih tinggi mana derajat orang yang beribadah karena ingin masuk surga saja atau orang yang beribadah karena kecintaannya kepada ALLAH tidak mengharap masuk syurga, tidak takut masuk neraka, dan murni hanya mengharap ridho ALLAH semata? TOPIK SYARIAH ISLAM APA ITU TASAWUF? TAREKAT, SYARIAT, HAKIKAT DAN MAKRIFAT PENGERTIAN TAREKAT SECARA UMUM PENGERTIAN TAREKAT SECARA KHUSUS TAREKAT TERORGANISIR MENURUT IMAM NAWAWI SYARIAT, TAREKAT DAN HAKIKAT TINGKATAN MAKRIFAT CARA KONSULTASI AGAMA JAWABAN APA ITU TASAWUF? 1. Ketika anda menanyakan definisi syariat lalu dikaitkan dengan tarekat, hakikat dan makrifat, maka sebenarnya anda bertanya tentang dunia tasawwuf. Karena dalam ajaran Islam yang non-tasawwuf, hanya ada tiga prinsip Islam yang pokok yaitu Islam, Iman dan Ihsan berdasarkan pada hadis sahih riwayat Muslim dari Umar bin Khattab - yang dikenal dengan hadits Jibril - di mana terjadi percakapan antara malaikat Jibril dan Rasulullah yang ringkasannya sebagai berikutHai Muhammad. Beritahukan kepadaku apa itu Islam! Rasulullah Saw berkata โIslam adalah Anda bersaksi tiada Ilaah yang disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, tegakkan shalat, bayarkan zakat, puasakan Ramadhan, laksanakan haji jika Anda mampu berjalan ke sana. Ia berkata Anda benar. Kami heran, ia bertanya kemudian ia membenarkan. Ia berkata lagi Beritahukan kepadaku apa itu Iman! Rasul menjawab Anda percaya kepada Allah, MalaikatNya, kitan-kitabNya, Rasul-rasulNya, hari Akhir, dan anda beriman kepada qadar baik dan buruk. Ia menjawab Anda benar. Ia berkata lagi Beritahu aku apa itu Ihsan! Rasul berkata "Anda sembah Allah seolah-olah melihatnya, dan jika Anda tidak dapat melihatnya, maka Ia pasti melihatmu." TAREKAT, SYARIAT, HAKIKAT DAN MAKRIFAT Adapun agama Islam versi kalangan pengikut tasawwuf, maka ia terbagi menjadi tiga yaitu syariat, tarekat dan hakikat. Istilah arekat juga menjadi nama lain dari aliran tasawuf. Berikut pengertian syariat, tarekat dan haqiqat versi pengikut tasawwuf. TAREKAT DAN TASAWWUF Pengertian tarekat atau tasawuf dapat dikategorikan ke dalam dua definisi. Definisi umum dan khusus. Definisi umum adalah pengertian tarekat yang diberikan oleh ulama kalangan sufi tak terorganisir atau sufi individual. Sementara tarikat dalam pengertian khusus adalah pengertian yang diberikan oleh kalangan sufi terorganisir yang bernaung di bawah suatu gerakan tarekat seperti tarekat naqshabandiyah, Syadziliyah, dst. PENGERTIAN TAREKAT SECARA UMUM Imam Nawawi dalam kitab Al-Maqashid fi Al-Tauhid wal Ibadah wa Ushul Al-Tashawuf, hlm. 20, menjelaskan pokok-pokok tasawuf sbb ุฃุตูู ุทุฑูู ุงูุชุตูู ุฎู
ุณุฉ ุชููู ุงููู ูู ุงูุณุฑ ูุงูุนูุงููุฉุ ูุงุชุจุงุน ุงูุณูุฉ ูู ุงูุฃููุงู ูุงูุฃูุนุงูุ ุงูุฅูุนุฑุงุถ ุนู ุงูุฎูู ูู ุงูุฅููุจุงู ูุงูุฅูุฏุจุงุฑุ ุงูุฑุถู ุนู ุงููู ูู ุงููููู ูุงููุซูุฑุ ูุงูุฑุฌูุน ุฅููู ุงููู ูู ุงูุณุฑุงุก ูุงูุถุฑุงุก Artinya Pokok tarekat tasawuf ada lima takwa pada Allah dalam rahasia atau terang, mengikuti sunnah dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk dari depan dan belakang, rela pada pemberian Allah dalam sedikit atau banyak, kembali pada Allah kala senang dan susah. Zakariya Al-Anshari dalam Risalah Al-Qusyairiyah, hlm. 7, memberikan definisi tasawuf kurang lebih sama dengan Imam Nawawi ุงูุชุตูู ุนูู
ุชุนุฑู ุจู ุฃุญูุงู ุชุฒููุฉ ุงููููุณุ ูุชุตููุฉ ุงูุฃุฎูุงู ูุชุนู
ูุฑ ุงูุธุงูุฑ ูุงูุจุงุทู ูููู ุงูุณุนุงุฏุฉ ุงูุฃุจุฏูุฉ Artinya Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui keadaan penyucian hati dan pembersihan akhlak dan meramaikan lahir dan batin untuk mencapai kebahagiaan abadi. Dalam pengertian yang diberikan oleh Imam Nawawi dan Al-Anshari ini, maka tarekat adalah penyucian diri dengan menaati segala perintah Allah secara ikhlas bukan karena takut atau ingin dipuji sesama manusia; menekankan pada nilai esoteris hati daripada eksoteris lahiriyah. Tidak lebih dari itu. Apabila mengikuti definisi ini, maka semua muslim yang taat pada syariah dan menjauhi larangannya dapat disebut sebagai seorang Sufi atau pengikut tasawuf tanpa harus ada keterikatan dengan guru atau mursyid tarekat tertentu. Dalam pemahaman ini, maka Tarekat atau tasawuf merupakan salah satu aspek dari Islam yang serupa dengan hukum syariah fiqih. Tasawuf itu tak terpisahkan dari Islam dan menjadi bagian dari keimanan Islam; menjadi pilar ketiga Islam yaitu ihsan sebagaimana disebut dalam hadits riwayat Muslim dari Umar bin Khattab yang disebut di awal tulisan ini. Apabila tarekat dimaknai sebagai pembersihan diri saja, maka klaim mereka sebagai implementasi dari 'ihsan' adalah tepat. PENGERTIAN TAREKAT SECARA KHUSUS Dalam terminologi kaum sufi yang terorganisir, tarekat adalah jalan menuju Allah yang dilakukan oleh pengikut kelompok ini untuk pembersihan diri tazkiyah an-nafs melalui pendidikan tarbiyah, dzikir serta wirid riyadhah secara intensif atas panduan seorang mursyid guru spiritual yang mencapai tingkat wali yang mahfudz tak pernah salah yang dengannya akan mencapai makrifat pada Allah. Dalam tarekat terorganisir ini elemen terpenting adalah adanya murid dan mursyid guru spiritual. Dalam pengertian kedua ini, maka muncullah beberapa organisasi atau aliran toriqot. Di Indonesia, ulama NU, membagi kelompok tarikat ini menjadi muktabaroh yang dianggap dan ghoiru muktabarah yang tidak diakui. Organisasi toriqot yang muktabaroh antara lain Syadziliyah, Naqshabaniyah, Qadiriyah, Tijaniyah, dll. TAREKAT TERORGANISIR MENURUT IMAM NAWAWI Ulama salaf tidak keberatan dengan keberadaan tasawuf/tarekat terorganisir dengan syarat tidak ada hal-hal yang berlawanan dengan 4 sumber syariah yaitu Quran, Sunnah, ijmak dan qiyas. Imam Nawawi dalam Al-Maqashid fi Bayan Al-Aqaid wa Ushul Al-Ahkam, hlm. 92, menjelaskan soal ini ุฃุตูู ุงูุฏูููู ุฃุฑุจุนุฉ ุงููุชุงุจู ูุงูุณูููุฉ ูุงูุฅุฌู
ุงุน ูุงูููุงุณ ุงูู
ุนุชุจุฑุงู . ูู
ุง ุฎุงูู ูุฐู ุงูุฃุฑุจุนุฉ ููู ุจุฏุนุฉู ูู
ุฑุชูุจูู ู
ูุจุชุฏุน , ูุชูุนูููููู ุงุฌุชูุงุจู ูุฒุฌุฑูู . ูู
ู ุงูู
ุทููุจ ุงุนุชูุงุฏ ู
ู ุนูู
ูุนู
ู ููุงุฒู
ุฃุฏุจ ุงูุดุฑูุนุฉ , ูุตุญุจ ุงูุตูุงูุญูู . ูุฃู
ูุง ู
ู ูุงู ู
ุณููุจุงู ุนูููู ุฃู ู
ุบููุจุงู ุนููู , ูุงูู
ุฌุงุฐูุจ , ููุณููู
ููู
ูููููุถ ุฅูู ุงููู ุดุฃููู
, ู
ุน ูุฌูุจ ุฅููุงุฑ ู
ุง ููุน ู
ููู
ู
ุฎุงููุง ูุธุงูุฑ ุงูุฃู
ุฑ , ุญูุธุงู ูููุงููู ุงูุดููุฑุน Artinya Pokok agama ada empat Al-Quran, hadits, ijmak dan qiyas yang muktabar. Adapun sesuatu yang berlawanan dengan sumber yang empat ini maka bid'ah yang sesat dan pelakunya adalah mubtadi' ahli bid'ah yang harus dijauhi. Dituntut untuk meyakini ulama yang mengerti dan mengamalkan ilmunya dan komitmen pada aturan syariah dan bersama kalangan orang soleh. Adapun orang yang rusak akalnya atau gila, seperti orang yang jadzab, maka kami serahkan tingkah mereka pada Allah serta wajib mengingkari pada yang terjadi pada mereka yang berlawanan dengan zhahirnya perkara guna menjaga aturan syariah. SYARIAT, TAREKAT DAN HAKIKAT Berikut definisi syariat, tarekat dan hakikat menurut pemahaman khusus di kalangan ahli tasawuf SYARIAH Syariah adalah sisi praktis dari ibadah dan muamalah dan perkara-perkara ubudiyah. Tempatnya adalah anggota luar dari tubuh. Yang mengkaji khusus ilmu syariah disebut fuqaha ahli fiqih. TAREKAT DAN HAKEKAT Tarekat adalah kesungguhan hati mujahadah al-nafs dan meningkatkan kualitas karakter hati yang kurang menuju kesempurnaan dan naik dalam posisi kesempurnaan dengan sebab ditemani oleh para mursyid. Tarikat adalah jembatan yang menjadi perantara dari syariah menuju hakikat Lihat, As-Sayid, Takrifat, hlm. 94. Untuk menjelaskan hubungan antara syariat dan hakikat, ulama Sufi memberi contoh shalat. Melaksanakan shalat dengan semua gerakan dan perilakunya yang bersifat lahiriyah dan memenuhi semua rukun dan syarat shalat sebagaimana disebut oleh ulama fiqih merepresentasikan sisi syariah yaitu fisik shalat. Sedangkan hadirnya hati bersama Allah dalam shalat mewakili sisi hakikat. Ia adalah ruh shalat. Perbuatan shalat secara fisikal adalah jasad dari shalat sedangkan khusyuk dalam shalat adalah ruhnya. TINGKATAN MAKRIFAT Makrifat adalah maqam posisi tertinggi di kalangan panganut tarekat. Menurut kalangan Sufi, makrifat adalah anugerah Allah pada kalangan Al-Arif orang yang mencapai makrifat berupa ilmu, rahasia asrar dan lataif kelembutan. Makrifat bisa dicapai dengan lamanya "bermuamalah" dengan Allah. Makrifat merupakan hasil dari sikap zuhud dan penyucian diri dan ia tidak dapat dicapai kecuali dengan dzauq rasa dan wijdan kekuatan batin Lihat, Kamal Ja'far dalam Al-Tashawwuf, hlm. 200. **** BELAJAR ILMU AGAMA ADA DUA KATEGORI 2. Orang yang belajar ilmu agama ada dua kategori orang awam dan calon ulama. Orang awam cukup mempelajari ilmu agama secukupnya saja tanpa perlu pendalaman dan itupun hanya terkait dengan ilmu-ilmu syariah keseharian seperti perihal shalat, puasa, zakat, dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya. Sedangkan calon ulama diharuskan untuk mempelajari berbagai ilmu agama termasuk juga bahasa Arab yang menjadi bahasa Al-Quran dan hadits. Baca detail Hukum Belajar Ilmu Agama APA SAJA ILMU AGAMA ITU? Al-Quran dan tafsirnya, hadis dan ilmu cabangnya, fiqih dan ushulnya, aqidah, ilmu bahasa Arab, tajwid, sejarah, dan lainnya. Baca detail Hukum Belajar Ilmu Agama 3. Boleh. Ilmu yang perlu dipelajari oleh kalangan awam adalah yang terkait dengan kewajiban syariah saja. Baca detail Hukum Belajar Ilmu Agama HUKUM BELAJAR ILMU TASAWUF DAN IKUT TAREKAT TERORGANISIR Adapun ilmu tasawuf seperti soal hakikat dan makrifat itu justru mendapat peringatan dari Imam Nawawi agar kita berhati-hati dengannya. Kami kutipkan lagi ucapan Imam Nawawi di atasPokok agama ada empat Al-Quran, hadits, ijmak dan qiyas yang muktabar. Adapun sesuatu yang berlawanan dengan sumber yang empat ini maka bid'ah yang sesat dan pelakunya adalah mubtadi' ahli bid'ah yang harus dijauhi. Dituntut untuk meyakini ulama yang mengerti dan mengamalkan ilmunya dan komitmen pada aturan syariah dan bersama kalangan orang soleh. Adapun orang yang rusak akalnya atau gila, seperti orang yang jadzab, maka kami serahkan tingkah mereka pada Allah serta wajib mengingkari pada yang terjadi pada mereka yang berlawanan dengan zhahirnya perkara guna menjaga aturan syariah. Tidak wajib. Yang wajib bagi kalangan awam adalah belajar ilmu syariah dasar agar dapat melaksanakan kewajiban agama dan menjauhi larangannya dengan benar. Sedangkan ilmu agama secara mendalam hukumnya fardhu kifayah yakni wajib pada sebagian orang yang memang mengkhususkan diri untuk belajar ilmu agama. Abu Bakar Al-Rozi Al-Jashash dalam Ahkamul Qur'an, hlm. 4/374, dalam menjelaskan maksud QS At-Taubah 922, menyatakan ููู ูุฐู ุงูุขูุฉ ุฏูุงูุฉ ุนูู ูุฌูุจ ุทูุจ ุงูุนูู
ูุฃูู ู
ุน ุฐูู ูุฑุถ ุนูู ุงูููุงูุฉ ุ ูู
ุง ุชุถู
ูุช ู
ู ุงูุฃู
ุฑ ุจููุฑ ุงูุทุงุฆูุฉ ู
ู ุงููุฑูุฉ ููุชููู ุ ูุฃู
ุฑ ุงูุจุงููู ุจุงููุนูุฏ Artinya Ayat ini menunjukkan wajibnya mencari ilmu dan sifatnya fardhu kifayah karena dalam ayat ini terkandung perintah pada sebagian golongan untuk berangkat menuntut ilmu dan memerintahkan yang lain untuk tinggal di rumah. 4. Boleh. Tidak ada larangan untuk itu. Yang prinsip adalah melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Terlepas dari itu, semua perbuatan di dunia yang dilakukan karena Allah, bukan karena manusia, itu disebut perbuatan yang ikhlas. Baik murni karena cinta pada Allah, atau ingin surga Allah, atau takut pada neraka Allah itu semua masuk dalam kategori ikhlas. Bukan riya. Dan karena itu semuanya baik. Pengkategorian ikhlas menjadi seperti di atas itu adalah ajaran kaum sufi. Bukan berdasarkan pada dalil Quran dan hadits. Robiah Al-Adawiyah, salah satu tokoh sufi, membagi ikhlas menjadi tiga ุฃู ู
ุฑุงุชุจ ุงูุงุฎูุงุต ุซูุงุซุงูุงููู ุฃู ุชุนุจุฏ ุงููู ุทูุจุง ููุซูุงุจ ููุฑุจุง ู
ู ุงูุนูุงุจุ ุงูุซุงููุฉ ุฃู ุชุนุจุฏู ูุชุชุดุฑู ุจุนุจุงุฏุชู ูุงููุณุจุฉ ุฅูููุ ูุงูุซุงูุซุฉ ุฃู ุชุนุจุฏ ุงููู ูุฐุงุชู ูุง ูุทู
ุน ูู ุฌูุชู ููุง ููุฑุจ ู
ู ูุงุฑู - ููู ุฃุนูุงูุง - ูุงููุง ู
ุฑุชุจุฉ ุงูุตุฏูููู Artinya keikhlasan itu terbagi menjadi 3 derajat Pertama, beribadah kepada Allah karena mengharap pahala surga dan takut pada siksa neraka. Kedua, beribadah kepada Allah untuk menghormati-Nya dan mendekatkan diri beribadah kepada Allah demi Dia bukan karena mengharap surga-Nya dan bukan karena takut neraka-Nya. Lihat, Al-Bakri dalam Ianah Al-Tholibin, hlm. 4/386 Baca detail Derajat Ikhlas Menurut Sufi dan Non-Sufi 5. Dalam kacamata syariah, itu sama saja. Orang yang mengharap ridha Allah akan mendapatkan ridhaNya dan orang yang mendapat ridho Allah akan mendapatkan surga. Dalam QS At-Taubah 9100 Allah berfirmanOrang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. Seperti disebutkan di atas, pembagian ikhlas menjadi tiga adalah klasifikasi kalangan sufi. Bukan kalangan ulama mainstream. Ulama mainstream umumnya dalam soal akhirat berpegang penuh pada dalil Quran dan hadits karena itu masalah ghaib. Dan dalam Al-Quran maupun hadits, bertakwa karena mengharapkan surga dan takut neraka itu adalah sikap yang syar'i.
Bongsu, carilah hakikat insan dan hakikat dirimu sampai engkau ketemui, jika engkau ingin bersama Tuhanmu didunia dan di Akhirat" Sempena nasihatmu inilah aku panjangkan pula didalam buku catitanku Hakikat Insan dengan suatu harapan ianya menjadi tapak panduan pada diriku, istriku, anak anakku serta keturunanku serta manusia sejagat.
ArticlePDF Available Abstractp>Hakikat ibadah haji pada dasarnya adalah suatu tindak mujahadah upaya jiwa yang sungguh-sungguh untuk memeperoleh kesadaran musyahadah penyaksian. Yakni proses kegigihan seorang hamba mengunjungi Baitullah sebagai sarana bertemu liqaโ dengan Tuhan. Ibadah Haji adalah simbol kepulangan manusia kepada Tuhan yang Maha Mutlak. Oleh karena itu, niatkan haji hanya semata-mata karena Allah Swt. Pakailah pakain kejujuran dan buang jauh-jauh sifat keangkuhan, kebanggaan dan semua atribut label yang biasa melekat pada diri. Manusia harus menjadikannya titik orientasinya hanya kepada Allah QS. Al-Anโam162- 163, sebagaimana yang digambarkan ketika sedang thawaf. Bahwa kita bagian dari seluruh jagad raya yang selalu tunduk dan patuh kepada Tuhan. Sekaligus gambaran akan larut dan leburnya manusia dalam hadirat Ilahi al-fanaโfi Allah . Saat menyembelih kurban niatkan untuk menyembelih โnafsu kebinatanganโ yang ada dalam diri. Sifat egoisme, dehumanisme, sifat kerakusan, keserakahan, ketamakan dan sifat-sifat buruk lainnya. Keberhasilan ibadah haji bukan dilihat dari berapa kalinya seseorang menunaikannya. Akan tetapi lebih ditentukan oleh kesadaran musyahadahnya kepada Tuhan. Karena musyahadah inilah yang akan membentuk visi kemanusiaan, keadilan dan solidaritas sosial. Kesadaran yang demikian akan membentuk manusia yang arif . Yakni manusia yang mampu memberikan kesejukan, kecintaan, kebenaran dan keadilan di muka bumi sehingga mampu membersihkan dari unsur-unsur duniawi dan membangunnya di atas batin yang tulus dan suci. Dengan demikian, keadilan kejujuran dan kemanusiaan sejati akan mudah tersemai di bumi. atpun selain daripada Allah, agar mereka Mahsyar adalah sebuah padang yang sangat panas dan menyengat, di mana manusia ditimpa perasaan resah dan gelisah, karena akan ditimbang kadar amal perbuatannya. Bagi orang yang timbangan amalnya buruk, mereka berharap bisa hidup kembali ke dunia untuk bersedekah dan beramal shaleh QS. Al-Mukminun[23] 99 - 106.๎พ๎ผ๎ท๎ฝ๎ด๎พ๎ฃ๎พ๎ผ๎
ป๎๎ผ๎๎ฝ๎๎๎บ๎๎ผ๎ต๎พ๎ด๎ผ๎
ผ๎๎พ๎ผ๎ท๎๎
ฟ๎พ๎ ๎๎ ๎๎พ ๎ผ ๎
ผ ๎ ๎ฝ๎ ๎๎
ผ๎ผ๎๎ผ๎
ฏ๎๎พ๎ผ๎ต๎ธ๎พ๎
บ๎๎พ๎น ๎พ๎๎พ ๎ผ๎ง๎ ๎ฝ๎๎ผ๎ต๎๎
ธ๎ผ๎๎๎ ๎ฆ๎ด๎ผ๎ฏ๎ผ๎
ฝ ๎๎๎๎๎๎พ๎ด๎๎ฝ๎ฏ ๎พ๎
ฑ๎๎ค๎๎ ๎ฆ๎๎ผ๎ค๎๎ผ๎ฒ๎พ๎ผ๎
ป๎ ๎ฝ๎๎๎๎ผ ๎๎๎๎๎ฝ๎ ๎ฝ๎๎ผ๎๎ผ๎
ฒ๎ผ๎๎๎ผ๎๎พ ๎ผ๎
ฑ๎๎๎ผ๎ฃ๎พ๎๎ ๎๎๎๎๎ผ๎
ฒ ๎๎๎ง๎๎๎๎ผ๎ด๎๎ฝ๎
ฝ๎ผ๎๎พ ๎ผ๎๎ผ๎๎ผ๎๎ ๎ผ๎ฝ๎ผ๎ถ๎๎ป๎๎พ๎๎ผ๎
พ๎๎๎ผ๎๎ ๎๎ ๎ฝ๎ท๎ผ๎ถ๎๎ธ๎ผ๎
ฎ๎ ๎ผ๎๎พ ๎ผ๎๎
ฟ๎ผ๎๎ ๎ผ๎พ๎ผ๎
บ๎๎พ๎ค๎ ๎๎ซ๎
ฝ๎๎๎ ๎พ๎
บ๎๎ผ๎๎พ๎ฑ๎ฝ๎
ฟ๎๎๎ผ๎ฃ๎พ๎ผ๎ผ๎
บ ๎๎๎ง๎ง๎๎๎ผ๎ด๎๎ฝ๎
๎ผ๎ฏ๎๎๎ฝ๎๎๎พ๎ณ๎๎๎ผ๎๎ ๎๎๎ผ๎
ฝ๎พ๎๎ ๎บ๎ก๎ผ๎ฅ๎๎๎ผ๎
ฎ๎๎ ๎พ๎ท๎พ๎ฃ๎๎ผ๎ค๎ผ๎ถ๎๎๎พ๎
พ๎ผ๎ถ ๎จ ๎ ๎พ๎
บ๎ ๎๎๎ฝ๎ท ๎ผ๎๎ฝ๎ฑ๎
ฟ๎ผ๎๎๎๎ถ๎ฝ๎ ๎พ๎ ๎ผ๎
ณ๎ ๎ผ๎๎๎พ๎๎๎
ฝ๎๎ ๎ผ๎๎พ๎๎๎ฎ๎ผ๎
ฝ๎ถ๎ฝ๎บ๎ผ๎
บ๎๎ฝ๎๎ฝ๎ถ๎๎พ๎ฅ๎๎ผ๎๎ผ๎
พ๎ ๎๎ ๎๎ฑ๎ผ๎
ณ๎ ๎๎๎ผ๎
พ๎ผ๎ถ ๎๎๎ง๎ฎ๎๎๎ผ๎ด๎ ๎ฝ๎๎พ๎ด ๎๎ฑ๎ฝ ๎๎๎๎ ๎ฝ๎๎ฝ๎๎ ๎ผ๎๎พ๎๎๎ฎ๎ผ๎
ฝ๎ถ๎ฝ๎บ๎ผ๎
บ๎๎ฝ๎๎ฝ๎ถ๎๎พ๎ฅ๎๎ผ๎๎ผ๎
พ๎ ๎๎๎ผ๎ด ๎ฝ๎ฒ๎ผ๎
ฐ๎๎ ๎ผ๎ต๎ผ๎
บ ๎พ ๎ผ๎ท๎พ๎
ฎ๎๎๎ฝ๎๎ถ ๎ฝ๎ณ๎ผ๎
บ๎ ๎๎ ๎ฝ๎ณ๎๎ธ๎ผ๎ด๎ผ๎
ธ๎ ๎๎๎ผ๎ด๎๎๎ฝ๎
ฏ๎๎ ๎พ๎
ฏ๎พ๎ผ๎๎๎ ๎๎ ๎ฝ๎ณ๎ผ๎
ฏ๎ ๎๎๎ผ๎
ฝ๎ผ๎๎๎๎ง๎ฏ๎๎๎ผ๎ด๎๎ฝ ๎พ๎๎พ๎ผ๎
ผ๎๎พ๎ผ๎ท๎ธ๎พ๎
บ๎ ๎๎๎ฝ๎๎ผ๎ถ๎๎ฝ๎ค๎พ๎๎ถ๎
ฝ๎๎๎ฝ๎๎ฝ๎ท๎ผ๎๎ ๎ฝ๎
ฑ๎ฝ๎ถ๎ ๎ฝ๎๎ผ๎ฑ๎๎ด๎ผ๎
ฏ ๎๎๎ง๎ฉ๎๎๎ผ๎ด๎ถ๎ฝ๎๎พ๎
ฝ๎พ๎ผ๎
ณ๎ ๎ผ๎๎๎ถ๎ผ๎ท๎ผ๎
ฑ ๎๎ง๎ช๎๎๎ผ๎๎ฆ๎
ฝ๎พ ๎ผ๎ค๎๎พ๎น๎
พ๎๎๎ผ๎
ป๎๎พ๎๎ถ๎ฝ๎
ผ๎ผ๎ถ๎๎พ๎ผ๎ถ๎ฝ๎
ฏ๎ผ๎๎๎ฒ ๎พ๎
ต๎๎พ๎ผ๎ถ๎๎ธ๎ผ๎ด๎ผ๎
ธ๎ ๎๎๎ผ๎๎ผ๎ด๎ผ๎
น๎๎พ๎ผ๎ถ๎๎
ฎ๎ผ๎ค๎๎๎๎ฝ๎
ฝ๎พ๎ผ๎
ป ๎๎๎ง๎ซ๎๎๎ผ๎ด๎๎ฝ๎
ฎ๎ฆ๎๎ผ๎ณ๎ฝ๎
ฏ๎Artinya Demikianlah Keadaan orang-orang ka๎ฟr itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia ๎๎ Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, Maka mereka Itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. ๎๎ dan Barangsiapa yang ringan timbangannya, Maka mereka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. ๎๎ muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. ๎๎ mereka berkata Ya Tuhan Kami, Kami telah dikuasai oleh kejahatan Kami, dan adalah Kami orang-orang yang sesat.โKetika engkau pergi ke Muzdalifah dan mencapai keinginanmu, apakah engkau sudah meniadakan semua hawa nafsumu?โ โTidak.โ โBerarti engkau tidak pernah pernah ke Muzdalifah.โ Saat di Muzdalifah redamlah semua hawa nafsumu. Akuilah segala kesalahan dan mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian mengumpulkan senjata untuk menghadapi musuh utama manusia yaitu setan. โSaat engkau datang ke Mina, apakah semua keinginanmu sirna?โ โTidak.โ Berarti engkau belum pernah mengunjungi Mina.โ Saat di Mina lemparkan semua Istianah40Esoterik Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016pikiran-pikiran kotor yang menyertai, segala nafsu badani, dan semua perbuatan tercela. Mina dalam bahasa Arab berarti cita-cita. Artinya, untuk menggapai cita-cita luhur dan derajat yang tinggi di sisi-Nya, manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsunya agar tunduk dan patuh hanya kepada Allah. โKemudian ketika engkau melempar jumrah, apakah engkau telah melemparkan pikiran-pikiran hawa nafsu yang menyertaimu?โ โTidak.โ โBerarti engkau belum melempar jumrahโ. Lemparkan semua pikiran-pikiran kotor dan segala nafsu badani, kerendahan dan kekejian dan perbuatan tercela lainnya. Melempar jumrah merupakan lambang perlawanan manusia melawan terhadap penindasan dan kebiadaban. Di Mina manusia harus dapat membebaskan dirinya dari setiap perbudakan, membuang ketamakan, dan mengalahkan sifat kebinatangan. Ada tiga berhala yang harus dilawannya, yaitu berhala yang ada di Jumrah Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqabah. Ketiga berhala itu melambangkan kekuatan-kekuatan setan yang setiap saat dapat menyerangnya. Adapun berhala yang pertama yang harus diserang adalah Firโaun yang melambangkan penindasan, Qarun Kroesus adalah lambang kapitalisme dan Balโam adalah lambang kemuna๎kan. Shariati, 1995. hal. 124.โKetika engkau sampai di tempat penyembelihan dan melakukan kurban, apakah engkau telah mengurbankan segala hawa nafsumu?โ โTidak.โ โBerarti engkau tidak berkurban.โ Saat menyembelih kurban sebagai simbolisasi jihad akbar, maka sembelihlah segala hawa nafsumu. Niatkan untuk menyembelih โnafsu kebinatanganโ yang ada dalam diri. Sifat egoisme, dehumanisme, sifat kerakusan, keserakahan, ketamakan dan sifat-sifat buruk lainnya yang merupakan kumpulan sifat-sifat kebinatangan yang bersemayam di dalam diri. Menyembelih hawa nafsu berarti kembali berpihak kepada hati nurani yang diterangi cahaya keilahian. Sebab hawa nafsu merupakan pangkal lahirnya segala bentuk kesesatan dan kedhaliman QS. Yusuf [12] 53.๎ฉ๎ซ ๎ฐ๎ฑ๎๎ฒ๎๎ณ๎๎
๎ฐ๎๎
๎๎๎ ๎๎ด ๎๎ ๎ต๎ถ ๎๎
๎๎๎๎ท ๎ ๎ธ๎๎ ๎ต๎ถ ๎๎
๎ ๎๎น๎๎
๎ฟ๎๎ ๎๎๎๎ท ๎๎บ๎ธ๎๎๎๎๎ป๎ ๎ต๎ก ๎ผ๎ฝ ๎๎
๎ฟ๎๎๎๎ ๎๎ ๎๎พ๎ฟ๎๎๎๎๎ ๎๎๎๎ท ๎ ๎ธ ๎๎๎ฟ๎๎๎ ๎๎๎๎ ๎๎ต๎ ๎๎ ๎ธ๎ฟ ๎๎๎๎ ๎
Artinya dan aku tidak membebaskan diriku dari kesalahan, karena Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha menundukkan hawa nafsu berarti menyadarkan kita akan keberpihakan kepada hati yang diterangi cahaya Ilahi. Dengan kesadaran demikian , orientasi hidup manusia akan selalu berpihak kepada kebenaran, keadilan dan kemanusiaan yang didasarkan pada semangat keikhlasan. Gusmian, 2006, hal. 128.Menurut para su๎, bahwa dalam diri manusia ada tiga kekuatan hawa nafsu. Pertama, kekuatan kebinatangan quwwatun bahimiyyah. Kekuatan ini mendorong manusia untuk mencari kepuasan lahiriyah dan kenikmatan sensual yang hedonis. Proses Haji dan Maknanya41 Esoterik Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016Dan yang menjadi orentasi dalam hidupnya adalah hal-hal yang bersifat profan dan duniawi. Kedua, kekuatan binatang buas quwwatun sabiโiyyah. Kekuatan ini memproduksi kesenangan-kesenangan untuk menyerang orang lain, mendengki, menghujat, memaki, dan menghancurkannya. Ketiga, kekuatan syetan quwwatun syaithaniyyah. Kekuatan ini mendorong manusia untuk membenarkan segala kejahatan yang ia lakukan dengan mengukuhkan berbagai logika dan dasar samping tiga kekuatan yang menopang hawa nafsu tersebut, Tuhan juga menganugerahkan dalam diri manusia kekuatan Tuhan quwwatun rabbaniyah. Kekuatan ini berasal dari percikan cahaya Tuhan Nur Ilahi yang terletak pada akal sehat. Jika kekuatan Tuhan ini mampu menakhlukkan tiga kekuatan hawa nafsu di atas, maka akan membentuk citra kemanusiaan yang sempurna. Sebaliknya, jika kekuatan hawa nafsu yang menjadi pemenang, maka yang akan terbentuk adalah individu yang secara ruhaniah tak lebih seperti bintang buas. Rakhmat, 1999. hal. 4.Ketiga kekuatan tersebut harus diperangi karena menyebabkan manusia kehilangan sifat-sifat kemanusiaannya. Jika manusia kehilangan sifat-sifat kemanusiaannya, maka hati, mata dan telinga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya QS. Al-Aโraf [17] 179.๎๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎ฟ๎๎๎ ๎๎ ๎ฐ๎๎๎ ๎๎๎ ๎๎บ ๎ฟ๎๎ ๎๎๎๎ ๎ฟ ๎๎๎ต๎ ๎๎๎ ๎ ๎๎๎ฟ๎๎๎ ๎๎ ๎ฐ๎ฑ๎ ๎๎๎ ๎ฟ๎๎๎ ๎ฟ๎๎ ๎๎๎๎ ๎ฟ๎ ๎๎ต๎ ๎๎๎๎ ๎๎๎ ๎ฟ๎ ๎๎ ๎๎ ๎ฐ๎๎๎๎๎ ๎๎ ๎ฟ๎ ๎ ๎๎ ๎จ ๎๎พ๎๎๎ ๎ฟ๎๎ ๎๎ ๎๎๎
๎๎ต ๎ฟ๎๎ ๎๎
๎๎๎ ๎๎ฐ๎ ๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎ ๎๎๎ฒ ๎๎๎๎ต ๎๎ ๎๎๎ก๎ฟ๎๎๎
๎๎ ๎ฟ๎ ๎๎ข๎๎ ๎๎ ๎๎๎๎๎๎๎๎ฃ๎๎๎๎ฟ๎๎ ๎๎๎ ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎ ๎๎๎๎๎๎ ๎ฟ๎๎ ๎ฟ๎๎๎ ๎๎๎ฃ๎๎๎๎ฟ๎๎๎๎ฟ๎๎ป๎๎ก ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎ ๎ธ๎ฟ๎๎ ๎ต๎ Artinya dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang menyembelih kurban, sesungguhnya kita disadarkan kembali untuk selalu membangkitkan Quwwatu Rabbaniyyah. Artinya bahwa yang harus disembelih dan dikurbankan hakikatnya tidak hanya hewan ternak. Kambing, sapi, onta dan binatang ternak lainnya hanyalah simbol dari obyek penyembelihan kurban. Dengan merobohkan hawa nafsu, maka akan tampak keindahan Allah, dan makin besar kerinduan kepada-Nya, maka akan semakin dekat dia di adalah simbol totalisan penyerahan diri, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan yang diiringi dengan sikap pasrah. Dengan melakukan ibadah haji mestinya memberikan kesadaran bahwa keimanan sejati dibuktikan dengan kesediaan dalam melakukan pengorbanan dengan menyembelih โnafsu kebinatanganโ. Istianah42Esoterik Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016โKetika engkau berlari antara Shafa dan Marwa, apakah engkau telah mencapai peringkat kesucian dan kebajikan?โ โTidak.โ โBerarti engkau tidak saโi.โ Saโi merupakan rekonstruksi peristiwa Siti Hajar mencari air dari bukit Shafa menuju Marwa. Saโi yang arti har๎yahnya adalah kesucian dan ketegaran. Ketika berdiri di bukit Shafa, sucikan ruh dan batinmu untuk menemui Tuhan pada hari pertemuan dengan-Nya dan menempatkan diri pada pengawasan-Nya dengan membersihkan perilaku di Marwa. Perjalanan saโi sebanyak tujuh kali yang diawali dari bukit Shafa dan di akhiri di bukit Marwa melambangkan bahwa manusia dalam mencapai kehidupan harus melalui usaha dengan penuh kesucian dan ketegaran. Hasil usaha manusia akan diperoleh dengan baik melalui usaha dan anugerah Allah, sebagaimana yang dialami Hajar bersama puteranya Ismaโil. Hajar adalah teladan bagi manusia, kepasrahan dan kepatuhannya yang sangat teguh yang disandarkan kepada cinta. Karena โcintaโ kepada Allah, Hajar pasrah kepada kehendak-Nya yang mutlak. Shariati, 1995. hal. 47Demikian pula dengan saโi yang merupakan simbol perjuangan yaitu sikap optimis dan dinamis dalam hidup. Kemudian berakhir di Marwa yang berarti idealnya manusia harus bersikap menghargai, bermurah hati dan saling memaa๎an. Shihab, 2001, hal. 216. Kemudian dilanjutkan dengan mencukur rambut. Waktu mencukur rambut, cukurlah aib-aibmu lahir batin. Ritual ini disebut tahallul Al-Fath [48] 27. ๎จ ๎๎๎๎๎๎ฟ ๎๎๎๎๎ข ๎๎ ๎๎๎๎ฃ ๎ ๎๎๎ ๎๎ข ๎๎๎๎ ๎ ๎๎ค ๎๎ฅ๎ ๎๎บ๎๎
๎๎ ๎๎ ๎๎ข๎๎๎ ๎ ๎๎ฆ ๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎๎๎ง ๎ ๎๎จ๎ ๎๎บ๎ฟ ๎๎ฉ ๎๎๎๎ท ๎๎ช๎ ๎๎ ๎ ๎๎๎ ๎๎ ๎๎ซ ๎๎๎ ๎๎ฌ๎ ๎๎
๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎๎ฅ ๎๎ ๎จ ๎๎๎ญ ๎ ๎๎ ๎๎ต๎ก ๎๎๎ก ๎๎ฎ ๎๎๎๎ ๎ ๎๎ฏ๎ ๎๎ฅ๎๎
๎ ๎๎จ๎ ๎๎ ๎๎ ๎๎ฐ ๎๎ ๎๎ข๎๎๎ฟ๎๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎ฟ ๎๎ฑ๎๎ฅ ๎๎ ๎๎๎๎ ๎ฃ๎๎ ๎๎๎ ๎๎ ๎๎
๎๎ ๎๎ ๎๎๎๎ต ๎๎๎ฒ ๎๎ ๎ ๎๎ ๎๎ ๎๎ ๎ ๎๎ณ ๎ฟ ๎๎ ๎ ๎๎ด ๎๎ ๎๎ArtinyaSesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya yaitu bahwa Sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil haram, insya Allah dalam Keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang selesai ritual inilah, manusia dituntut untuk menutup mencukur aib-aibnya masa lalunya dengan membuka lembaran kehidupan baru yang lebih baik sesuai dengan tuntunan Allah. Kalau belum melakukan prosesi seperti yang dicontohkan tersebut di atas, jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh penyair Persia Nasher Khosrow, โSesungguhnya engkau belum menunaikan ibadah haji, engkau belum taat kepada Allah.โ Shihab, 2001, hal. 217.Pada hakikatnya ibadah haji merupakan suatu tindak mujahadah upaya jiwa yang sungguh-sungguh untuk memeperoleh kesadaran musyahadah penyaksian. Yakni proses kegigihan seorang hamba mengunjungi Baitullah sebagai sarana dan upaya bertemu liqaโ dengan Tuhan. Mujahadah sebagai sarana penghubung seorang hamba untuk bertemu dengan Tuhan. Berpakaian ihram, thawaf, saโi Proses Haji dan Maknanya43 Esoterik Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016dan melempar jumrah adalah sebagai sarana yang mengantarkan seorang hamba menuju Tuhannya. Sedangkan musyahadah sebagai titik orientasi dari segala prosesi tersebut, yakni tercapainya kondisi percintaan hubb antara hamba dengan Sang Khalik. Ketika musyahadah tercapai, maka yang terlihat di segala penjuru yang ada adalah โwajahโ Tuhan. Dalam perspektif su๎ kekuatan ke-aku-an akan lebur dalam ke-Maha-hadir-an Tuhan. Simbol-simbol tidak lagi menjadi penting dan puji-pujian manusia tidak lagi bermakna. Maka tujuan esensial haji bukanlah mengunjungi Kaโbah, tetapi memperoleh musyahadah sebagaimana yang dikatakan oleh para su๎. Dalam pandangan kaum su๎, boleh jadi ada yang melihat kaโbah, wukuf, saโi dan sebagainya namun tidak mencapai makna haji. Yang sama Tuhan di Makkah, bagaikan berkunjung ke rumah yang tidak berpenghuni. Dan yang tidak berkunjung ke rumah Tuhan, tetapi merasakan kehadiran-Nya, maka Tuhan telah mengunjungi rumahnya. Shihab, 2001, hal. 212-213.Menunaikan ibadah haji tidak cukup dicapai hanya dengan pergi ke Makkah. Namun aksi-aksi yang memberikan makna dan manfaat praktis bagi kehidupan umat manusia jauh lebih penting. Jika ada orang yang berkali-kali menunaikan ibadah haji ke Makkah, tetapi dalam dirinya tidak terjadi proses transformasi nilai-nilai religius artinya ia belum menunaikan panggilan Tuhan. Proses mujahadahnya ke Mekkah belum memberikan bekas sedikitpun dalam perilaku kehidupannya. Di sinilah perlu digaris bawahi bahwa keberhasilan ibadah haji bukan dilihat dari berapa kalinya seseorang menunaikannya dan bukan pula simbol atau gelar haji atau hajjah yang disandangnya, namun ditentukan oleh kesadaran musyahadahnya kepada Tuhan. Karena musyahadah inilah yang akan membentuk visi kemanusiaan, keadilan dan solidaritas sosial. Dengan melakukan ibadah haji mestinya mampu membersihkan dari unsur-unsur duniawi dan membangunnya di atas batin yang tulus. Haji yang demikianlah yang pantas mendapat gelar haji yang mabrur, haji yang berhasil melakukan musyahadah dengan Tuhan dan mampu memberikan kebaikaan birr, menaburkan kedamaian di muka bumi. Maka pantaslah surga sebagai makna prosesi haji yang demikian indah. Haji merupakan kumpulan simbol-simbol yang maknanya sangat dalam. Mestinya sebagai tamu Allah perlu menghayati makna-makna terdalamnya. Sehingga ibadahnya tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban dan bahkan dianggap sebagai ibadah paripurna. Makna-makna prosesi haji perlu dihayati dan diamalkan secara baik dan benar. Dengan demikian akan mengantarkannya menjadi manusia yang mampu keluar dari hegemoni kepentingan hawa nafsu yang cenderung menjauhkan diri dari Allah. Sehingga mampu memberikan kebaikaan birr, menaburkan kedamaian di muka bumi. Istianah44Esoterik Jurnal Akhlak dan Tasawuf Volume 2 Nomor 1 2016ReferensiAl-Qurโan al-KarimGhafur, Waryono Abdul, 2005, Tafsir Sosial Mendialogkan Teks dengan Konteks, Yogyakarta eLSAQ Islah, 2006, Surat Cinta al-Ghazali Nasihat-nasihat Pencerah Hati, Bandung Nurcholis, 1997, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, Jakarta ParamadinaMaktabah SyamelaRakhmat, Jalaluddin, 1999, Meraih Cinta Ilahi Pencerahan Su๎stik, Bandung PT Remaja Rosdakarya Shihab, M. Quraish Sihab, 1999, Membumikan al-Qurโan, Bandug 2001, Lentera Hati Kisah dan Hikmah Kehidupan, Bandung Mizan. Shariati, Ali, 1995, Haji, Bandung Penerbit Muhammad, 2005, TaSawuf Transformatif, Sekarjalak. diakses tanggal 31 Agustus 2016 diakses tanggal 31 Agustus 2016 ... c. Thawaf, adalah mengelilingi Ka'bah yang berputar dengan berlawanan arah jarum jam. Thawaf dimulai di Hajar Aswad atau garis yang sejajar dengan Hajar Aswad [5]. d. ...Eka Fatra Arif HidayatullahRohman DijayaNuril Lutvi AzizahHajj is a special worship, which is a dream and obligation for Muslims in the world to perform it, for those who are physically and materially capable. An introduction to the pilgrimage has been obtained since the 3rd grade of Elementary School SD. The long process of the pilgrimage with various pillars and provisions contained in the procedures for its implementation often raises the disinterest of students in learning to understand and study the pilgrimage more deeply. To achieve the desired competence, many learning media have been developed, one of which is Augmented Reality AR technology. Augmented Reality AR is a technology that allows you to integrate 3D objects into a real environment. Based on this problem, the author makes an application about the introduction and pillars of the pilgrimage based on Augmented Reality using the Markerless method. Making applications using Blender software as a modeler and Unity 3D as an application maker. It is hoped that this application can introduce Augmented Reality into the world of education, and help students, especially elementary school children, get to know the pillars of Hajj better.... Experts disseminate health advice. e. Directions to and from home in a safe manner Istianah, 2017 The communication system related to services carried out in the implementation of the Hajj is in accordance with the Law of the Republic of Indonesia No. 8 of 2019 concerning the Implementation of the Hajj and Umrah Worship, which states that one of the objectives of organizing the Hajj and Umrah is to provide guidance, service, and protection to Hajj and Umrah pilgrims. Umrah pilgrims so that they can perform their worship in accordance with Shari'a law. ...Ahmad Tamrin Sikumbang Syukur KholilRubino RubinoFarhan IndraThis article discusses the role of communication in attracting Hajj pilgrims to North Sumatra. This article examines the steps taken by the North Sumatra Province Ministry of Religion to implement a communication system in terms of services and pilgrim protection guarantees. This article's research employs a descriptive method with a qualitative approach. Interviews were conducted with several informants who were considered qualified to answer this topic within the Ministry of Religion of North Sumatra, including the Jemaah Haji from North Sumatra. Literature studies and documentation are two other methods for gathering data. Data processing and analysis techniques were applied in three stages data reduction, data presentation, and conclusion drawing. According to the findings of this study, the Ministry of Religion has ensured a fair, professional, and accountable implementation of the Hajj by prioritizing the interests of the congregation, and general and special services for disabled people. Meanwhile, both domestically and in Saudi Arabia, coaching takes the form of practice. Furthermore, the Ministry of Religion has put legal safeguards in place to ensure the safety of Hajj pilgrims.... Furthermore, the essence of the Hajj pilgrimage is basically an act of mujahadah an earnest effort of the soul to gain awareness of musyaadah witness, which is the process of perseverance of a servant visiting Baitullah the house of God as a means of meeting liqa' with God. Hajj is a symbol of a person's return to God the Absolute Istianah, 2017. Thus, religion as a fact and history has a symbolic and sociological dimension as an abstract domain structure independent of space and time Zainuddin, 2013. ... Mustaqim PabbajahM TaufiqHidayat PabbajahZainal SaidThis study discusses the contestation of Islamic identity and local traditions of the Bugis-Makassar people in socio-religious life. Tradition contains a belief with form and practices that can still be traced to the present. In this case, the identity of the hajj pilgrimage attached to Muslims has been adapted to the Bawakaraeng Hajj community in the South Sulawesi region. The current research employed a qualitative descriptive approach and field-based data collection techniques by conducting observations and interviews with key informants about the Bawakaraeng community. It was found that the Bugis-Makassar practice of carrying out a series of rituals on the summit of Mount Bawakaraeng is an old tradition indicating a contestation between Islamic identity and local traditions. The term Hajj, which is attached to the Bawakaraeng pilgrimage, is a media construct, alluding to the mainstream Hajj, due to the strong influence of Islamization in South Sulawesi. Contestation takes place in three forms. First, mild contestation that shows religion and tradition accept and complement each other. Second, open contestation that distinguishes religious practices and traditions. Third, contestation that seeks to impose influence upon one another - a frontal conflict between religion and local traditions. This paper suggests that the study of Islam and culture in Indonesia, as a multicultural nation, still needs to be explored contextually and comprehensively as an ever-changing social MadjidMadjid, Nurcholis, 1997, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, Jakarta Paramadina Maktabah SyamelaM Quraish ShihabSihabShihab, M. Quraish Sihab, 1999, Membumikan al-Qur' an, Bandug Mizan.
TAREKAT SYARIAT, HAKIKAT DAN MAKRIFAT. Adapun agama Islam versi kalangan pengikut tasawwuf, maka ia terbagi menjadi tiga yaitu syariat, tarekat dan hakikat. Istilah arekat juga menjadi nama lain dari aliran tasawuf. Berikut pengertian syariat, tarekat dan haqiqat versi pengikut tasawwuf.
Pengantardan Perintis yang pertama dalam ilmu bathin, atau ilmu hakikat/ilmu tasawuf adalah RASULULLAH sendiri. Kemudian dijadikan suatu pelajaran, dan ilmu tersendiri oleh Syaidina ALI KARAMMULLAHUWAJHAH, kemudian dilanjutkan oleh HASAN BASRI anaknya. Hakikat haji ialah : meleburkan dosa dengan jalan ma'rifat,mengenal Tuhan Allah. Ma
ShalatPerspektif Syariah, Tarekat, dan Hakikat (4) Jumat 06 Jun 2014 13:00 WIB. Red: 0. oleh:Prof.Dr Nasaruddin Umar -- Dalam sebuah perjalanan spiritual, seorang mursyid berjalan bersama para muridnya. Salah seorang muridnya menghampiri dirinya dan bertanya, "Ampun Syekh kita menuju ke mana?".
Search Ilmu Khodam. Khodam merupakan makhluk yang diciptakan Allah SWT untuk menjaga manusia, memiliki kekuatan gaib, dapat berkomunikasi dan membantu hajat manusia In Indonesian shamanism, ilmu particularly refers to a specific occult art -its theory, practice, and the resultant power or ability--emphasis is especially placed on power Their Knowledge in Magick transcends All religions and
. 151 34 267 407 376 324 238 103
hakikat haji menurut ilmu makrifat